Pages

DEFINISI KLEPTOMANIA




http://usercontent2.hubimg.com/3439986_f520.jpg 

 DEFINISI KLEPTOMANIA


Berdasarkan hasil berbagai penelitian dapat dikatakan bahwa gangguan jiwa  adalah  kumpulan  dari  keadaan-keadaan  yang  tidak  normal,  baik  yang berhubungan  dengan  fisik  maupun  mental.  Keabnormalan  tersebut  tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-bagian anggota badan meskipun kadang-kadang gejalanya terlihat dengan fisik (Ardani, 2008: 45).
Dilihat  dari  jenisnya,  secara  garis  besar  gangguan  kejiwaan  dapat dibagi  menjadi  dua  jenis  yaitu,  psikosa  dan  neurosa.  Gangguan  psikosa adalah gangguan yang menimbulkan sebuah kondisi yang memberi indikasi tentang  adanya  kendala  berat  di  dalam  kemampuan  daya  realitas.  Adapun gangguan neurosa adalah gangguan mental yang dialami seseorang, dimana kemampuan daya nilai realitasnya tidak terganggu, individu biasanya masih cukup punya kesadaran, tidak mencampuradukkan penghayatan penderitaan dan fantasi, meskipun begitu ia masih berada dalam batas-batas norma sosial dan kepribadiannya tetap utuh (Arifin,2009: 16).
Psikoneurosa  ialah  sekelompok  reaksi  psikis  dengan  adanya  ciri  khas yaitu kecemasan, dan secara tidak sadar ditampilkan keluar dalam berbagai bentuk tingkah laku dengan jalan menggunakan mekanisme pertahanan diri (defence  mechanism).  Pengkondisian  yang  buruk  dari  lingkungan  social yang  sangat  tidak  menguntungkan,  muncul  kemudian  banyak  ketegangan dan  kecemasan,  serta  simptom-simptom  mental  yang  patologis  atau gangguan  mental  yang  di  sebut  neurosa.  Adapun  simptom-simptoma  reaksi kompulsi-obsesif  ialah  kekacauan  psikoneurotis  dengan  kecemasan-kecemasan  yang  berkaitan  dengan  fikiran-fikiran  yang  tidak  terkontrol  dan implus-implus/dorongan-dorongan  repetitive  untuk  melakukan  suatu perbuatan berupa kleptomania (Kartono, 1986: 142).
Kleptomania berasal dari dua kata yaitu klpto dan mania. Mania berarti kegilaan atau kegemaran yang berlebihan sedangkan klepto berarti mencuri (Depdiknes, 2002:575). 
Kleptomania  menurut  Durand  (  2006:166)  yaitu  ketidakmampuan menolak  dorongan  yang  terjadi  berulang  kali  untuk  mencuri  barang-barang yang  sebenarnya  tidak  diperlukan  untuk  kegunaan  pribadi  atau  yang  dicuri bukan karena nilai moneternya.
 Sedangkan kleptomania menurut Kartono (1989: 115) adalah tendensi atau kecenderungan yang tidak bisa dicegah untuk mencuri satu impuls atau kompulsi obsesi untuk mencuri.
Menurut  Maramis  (2009:  312)  terdapat  beberapa  persamaan  antara
obsesi dan kompulsi antara lain:
1.  Suatu  pikiran  atau  dorongan  mendesak  ke  alam  sadar  secara  gigih  dan
terus menerus.
2.  Timbul  perasaan  takut  yang  hebat  dan  penderita  berusaha  untuk
menghilangkan pikiran atau dorongan itu.
Obsesi  dan  kompulsi  itu  dirasakan  sebagai  asing,  tidak  disukai,  tidak
dapat diterima, tetapi tidak dapat di tekan.
4.  Seseorang masih tetap sadar akan gangguan ini, ia tetap mengenal bahwa
hal  ini  tidak  wajar  dan  tidak  rasional,  biarpun  obsesi  atau  kompulsi  itu
sangat hebat.
5.  Seseorang merasakan suatu kebutuhan yang besar untuk melawan obsesi
dan kompulsi itu.
Kleptomania merupakan suatu gejala neurosis obsesif-kompulsi. Yang mana  istilah  obsesi  menunjuk  suatu  ide  yang  mendesak  kedalam  pikiran yang tidak bisa dihindarinya. Dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan. Perasaan harus melakukan  sangat  membelenggu  dirinya  sehingga  jika  ia  tidak melakukannya maka ia merasa sangat gelisah karena merasa menyalahi apa yang menurut perasaannya harus dikerjakan. Kecemasan dan kegelisahan itu baru hilang jika ia telah mengerjakan hal tersebut. Dan jenis kompulsi yang paling  buruk  adalah  kompulsi  anti  social  (Anti  Social  Compulsive),  yaitu penderita dihinggapi perasaan dipaksa melakukan hal-hal yang sifatnya anti sosial atau merugikan orang lain atau masyarakat. Gejala dari kompulsi anti sosial ada tiga macam diantara nya kleptomania, yaitu merasa dipaksa harus mencuri, meskipun tidak membutuhkan benda itu (Mubarok,2002:54).
Kompulsi  ini  antara  lain  berwujud  mania,  yaitu  impuls  yang  kegila-gilaan  untuk  terus  menerus  melakukan  suatu  perbuatan  misalnya, berulangkali  atau  terus  menerus  mandi,  mencuci  tangan,  memutar  meja, mencuri,  mengangguk-angguk  dan  sebagainya.  Sifat  khas  dari  kompulsi ialah jika si penderita melakukan perbuatan dia merasakan satu kesenangan dan  kepuasan.  Jika ia  tidak  melakukannya  atau menekannya  timbullah  rasa tidak senang, berdosa, bersalah atau tidak puas lalu ia  bingung dan panik.  
Jadi  kleptomania  yaitu  ketidakmampuan  menolak  dorongan  yang terjadi  berulang  kali  untuk  mencuri  barang-barang  yang  sebenarnya  tidak diperlukan  untuk  kegunaan  pribadi  atau  yang  dicuri  bukan  karena  harga barang  tersebut  mahal  atau  tidaknya.  Seseorang    yang  mengalami kleptomania  melakukan  pencurian  bukan  untuk  memenuhi  kebutuhan pribadinya  sendiri  atau  untuk  memenuhi  kebutuhannya  sehari-hari,  tetapi sebagai tanda kebanggaan atas dirinya dan untuk memenuhi rasa puas yang menguasai  fikirannya,  sehingga  seseorang  yang  mengalami  kleptomania setelah  mencuri  akan  membuang  begitu  saja  hasil  curiannya  atau  diberikan orang lain sebagai hadiah seolah-olah itu miliknya sendiri. Adapun beberapa hal  yang  bisa  diketahui  mengenai  pengidap  kleptomania  itu  berupa dorongan-dorongan  untuk  mencuri  barang  milik  orang  lain,  merasakan gejolak  yang  kuat  saat  sedang  ingin  mencuri,  merasakan  rasa  puas  saat mencuri, dan merasakan rasa bersalah dan malu setelah mencuri. Dan salah satu penanganannya adalah dengan bimbingan dan konseling Islam.

dzunimahilmi

Assalamualaikum Saya Dzunimah Ilmi, biasa dipanggil ILMI atau MEH :) Saya Mahasiswa Psikologi di Universitas Diponegoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar